Lintassuara.id – Camat Cikupa, Supriyadi, menolak memberikan komentar saat wartawan menanyakan soal pemasangan pagar seng oleh pengembang Pusat Niaga Mega Ria di Desa Cikupa, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Warga mengeluhkan pagar tersebut karena menghalangi akses jalan yang biasa mereka gunakan untuk beraktivitas dan berjualan. (23/7/2025)
“Saya no comment untuk itu,” kata Supriyadi ketika mengunjungi lokasi proyek bersama Kades Cikupa, Selasa (22/7/2025).
Supriyadi juga menolak memberikan tanggapan mengenai rencana Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) Kabupaten Tangerang yang sedang menyiapkan Surat Perintah Penghentian Pelaksanaan/Penggunaan Bangunan (SP4B) terhadap proyek tersebut.
“Saya tidak menanggapi itu. Silakan tanya langsung ke DTRB,” ujarnya singkat.
Meski enggan memberi pernyataan resmi, Supriyadi tetap menyambangi warga yang terdampak proyek. Ia menggelar dialog dengan warga untuk menampung aspirasi, masukan, serta harapan terkait konflik yang terjadi. Ia juga berusaha memfasilitasi komunikasi antara pihak-pihak terkait agar segera menemukan solusi bersama.
“Warga bersikap terbuka untuk musyawarah, Kades juga menyambut baik. Jadi ayo kita duduk bersama” tutur Supriyadi.
Ia mengaku sudah meminta langsung kepada pengembang agar membuka pagar seng yang menghalangi akses jalan warga. Bahkan, ia berharap pengembang membuka pagar hari itu juga.
“Saya sudah memohon kepada pengembang agar dibuka hari ini. Tapi diputuskan bahwa akan dibicarakan lebih lanjut di tingkat desa,” jelasnya.
Sementara itu, beberapa warga menyampaikan kepada wartawan bahwa pagar rencananya akan dibuka pada sore hari, namun hingga berita ini ditulis, pagar belum dibongkar. Supriyadi menyatakan bahwa pihaknya tidak akan gegabah dalam mengambil tindakan dan tetap menghormati kewenangan desa.
“Dalam pandangan saya, kita tidak boleh gegabah. Karena persoalan ini jadi urusan kewenangan desa, maka harus dilakukan di tingkat desa,” tegasnya.
Meski demikian, Supriyadi mengaku telah memberikan masukan kepada Kades Cikupa, agar meningkatkan komunikasi dengan warga demi meredakan ketegangan. Ia menyatakan keprihatinannya atas kondisi tersebut dan berharap semua pihak bisa menemukan titik temu.
“Saya sudah sampaikan kepada Pak Kades agar menjalin komunikasi dengan warga supaya semua pihak merasa dihormati. Mudah-mudahan ke depan persoalan ini bisa mengerucut ke satu titik solusi,” tutup Supriyadi.
(Kar)