Lintassuara.id – Pondok Pesantren Nurul Hidayah laksanakan Santunan dibulan Muharram 1447 H, acara ini merupakan kolaborasi antara Aliansi Mahasiswa Penegak Demokrasi (AMPD), Yayasan Bantuan Mal PLN, APK3L Tangerang, dan STN Networking, serta didukung tokoh masyarakat dan pendidik lokal Desa Cibogo, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang (07/2/2025)
Santunan ini bertujuan untuk memberikan dukungan moral dan materi kepada anak-anak yatim piatu, terutama menjelang tahun ajaran baru. Abah H. Jajuli, tokoh masyarakat setempat yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial. Dalam sambutannya, ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia, donatur, dan relawan. “Kegiatan seperti ini adalah ladang ibadah. Semoga semua pihak yang terlibat mendapatkan keberkahan,” ujarnya.
Selanjutnya disampaikan oleh Ust. Hartono, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah. Ia mengungkapkan rasa syukur kepada semua donatur dan pihak yang telah memberikan bantuan. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara istiqomah sebagai bentuk cinta dan kepedulian terhadap anak-anak yatim piatu,” Ucapnya.
Aziz Patiwara dari Aliansi Mahasiswa Penegak Demokrasi menyampaikan apresiasi dan semangat. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap kerja panitia dan kolaborasi yang tercipta dalam acara santunan ini. “Ini bukan hanya santunan, tapi ruang kolaborasi luar biasa. Kami merasa terhormat bisa ikut serta,” Ungkap Aziz dalam sambutannya.
Ia juga memberikan motivasi kepada peserta anak yatim piatu dengan mencontohkan sosok Nabi Muhammad SAW yang sejak kecil yatim, namun bisa tumbuh menjadi pemimpin besar kalangan umat muslim.
Salah satu pendidik santri putri Pesantren Nurul Hidayah yaitu Ibu Siti Julaeha, Ia memilih untuk menyumbangkan buku pelajaran dan bacaan sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan, karena langkah ini menunjukkan pentingnya dukungan pendidikan bagi anak-anak agar mereka tetap berdaya dan berprestasi.“Saat ini masa penerimaan siswa baru, saya ingin mereka tetap semangat belajar. Buku adalah bekal terbaik,” Ucapnya.
Acara di akhiri dengan doa bersama dan penyerahan santunan dalam bentuk amplop yang berisikan uang tunai dan bingkisan. Peserta anak yatim nampak bahagia dan antusias setelah mendapatkan kewajibannya. Dan juga para peserta berharap acara ini bisa terus dilakukan secara rutin di masa mendatang.
Santunan yatim piatu ini menjadi bukti bahwa sinergi antara mahasiswa, tokoh masyarakat, lembaga sosial, dan pesantren bisa menghasilkan gerakan kemanusiaan yang berdampak nyata di tengah masyarakat. Inisiatif seperti ini juga memperkuat semangat gotong royong dan kepedulian terhadap masa depan generasi muda, khususnya mereka yang kehilangan orang tua.
(Al/Gan)